Jakarta - Banyak kebiasaan pengendara yang sebaiknya mulai dihilangkan. contohnya kebiasaan meletakkan kaki kiri di atas kopling saat mobil berjalan dan kopling tidak digunakan.
Norman Syam, Trainer di Indonesia Safety Driving Centre (ISDC), menyarankan kepada semua pengemudi mobil untuk tidak selalu meletakkan kakinya di pedal kopling. Alasannya banyak, efeknya ke keselamatan, juga ke efisiensi.
"kalau mobil manual kaki kiri di atas kopling, pada saat dia kaget, atau setiap ingin berhenti, yang diinjak adalah kopling dulu bukan rem. Pada saat kopling dulu yang diinjak, mobil itu bukan kecepatan berkurang, tapi tambah meluncur, ngeglosor. Makanya pada saat ngerem bebannya semakin berat," kata pria yang akrab disapa Omen itu.
Karena, teknik pengereman yang benar itu ialah menginjak pedal rem lebih dahulu. Kalau RPM mesin sudah turun, baru bisa menginjak pedal kopling.
"Biasakan juga bawa kendaraan kaki kiri tidak di atas kopling itu juga akan kita bicara hemat. Hemat dari kampas kopling lebih hemat, kita juga terhindar dari kecelakaan. Karena tadi bila kita injak kopling dulu akan meluncur dan beban rem semakin berat. Begitu juga kalau macet, lebih baik dinetralkan. Karena saat dia tekan terus ada gesekan kopling," katanya.
Omen juga menyarankan kepada semua pengemudi untuk selalu melakukan inspeksi sebelum perjalanan (pre-trip inspection). Periksa semua kendaraan sebelum berangkat.
"Pada saat dia duduk, dia harus coba kendaraannya. Dalam mencoba, dia harus tahu dengan maju dulu sedikit atau mundur sedikit, seberapa tinggikah dia punya rem, seberapa dalam dia punya kopling. Jadi saat mengendarai tidak panik. Sebab satu merk, satu produksi, itu berbeda. Biasanya driver itu 10 menit pada saat dia jalan sudah tahu (kenal) dengan mobilnya," kata Omen. (rgr/ddn)
Sumber : oto.detik.com