Produsen oli melakukan berbagai inovasi dalam membuat produk mereka, agar semua konsumen tertarik. Salah satunya dengan menawarkan produk mereka dengan pilihan warna yang berbeda (detikOto)
Lantas adakah pengaruh oli yang mempunyai aneka warna yang berbeda? Plant Director PT Federal Karyatama (Federal Oil) Ari Sutanto mengatakan, pilihan warna yang berbeda pada oli tidak pengaruhi apapun.
"Warna oli nggak menjadi standar di kita, kecuali yang botol merah emang isinya merah. Di luar itu umumnya kuning, cerah, ujarnya kepada jurnalis, saat peresmian pabrik baru Federal Oil, di Cilegon, Banten.
Awalnya kata Ari, oli yang memiliki warna berbeda-beda itu guna membedakan antara oli matik dan non matik. "Itu dulu, tapi di konsumen sendiri, di pasar, tidak ada pengaruh," katanya.
Oli yang memiliki warna yang berbeda itu lanjut Ari, juga tidak ada pengaruhnya terhadap performa kendaraan. jadi hanya untuk pembeda saja," paparnya.
untuk saat ini para konsumen di pasar lebih cenderung memilih oli yang berbasis sintetik dibanding oli biasa. sebab kendaraan dengan tahun pembuatan 2011 ke atas memang memerlukan oli denganbahan dasar sintetik. karena mereka semakin presisi, semakin rapat, sehingga membutuhkan grading yang lebih licin," tutup Ari.
untuk motor, generasi tahun berapa yang menggunakan oli berbasis sintetik tersebut? tren motor baru kan sekarang hampir semua ke Synthetic base, jadi ya generasi-generasi belasan, tahun 2012-2013 lah, 2011 ke atas banyak ke arah sana," ucap Ari
walaupun tren saat ini lebih cenderung ke oli berbasis sintetik, Federal Oil tetap memiliki produk yang biasa, berbasis mineral. Namun untuk tren, lanjut Ari, tidak lepas dari kebutuhan konsumen.
Sebab kan gini, customer ada yang motor-motor lanjut umur, dapat diisi full sintetik juga nggak apa-apa jauh lebih keren, tapi kan mereka jika di motor tuh, ah ngapain sih aku investasi banyak-banyak telah ah beli yang standar aja yang mineral saja, yang biasa saja," tambahnya lagi.