Jakarta - Lampu hazard yaitu salah satu kelengkapan kendaraan pada mobil. dengan cukup menekan tombol bergambar segitiga merah yang ada pada dashboard, maka seluruh lampu sein mobil akan hidup secara bersamaan.
Lampu hazard sebenarnya berfungsi untuk penanda keadaan darurat yang dialami oleh pengemudi mobil. contohnya kendaraan mogok, mengalami kecelakaan lalu lintas, atau sedang mengganti ban. Namun fungsi ini dianggap belum banyak diketahui oleh sebagian pengguna mobil.
Beberapa kebiasaan pemakaian lampu hazard yang salah di antaranya adalah dinyalakan di persimpangan saat hendak berjalan lurus, ataupun dinyalakan saat berkendara di tengah hujan deras. kalau berkendara di musim hujan seperti sekarang, cukup sering ditemui pengendara mobil yang menyalakan lampu hazard.
Pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menilai menyalakan lampu hazard disaat hujan deras mampu membahayakan pengendara lain, terutama yang ada di belakang. karena dampak dari cahaya lampu hazard yang selalu berkelip sanggup mengganggu konsentrasi pengguna jalan yang ada di belakang.
jarak pandang minim saat hujan deras. jika sampai ada yang menyalakan hazard, tentu ini dapat membuat pandangan menjadi silau hingga hilang konsentrasi, kata Jusri kepada Kompas.com, Senin (5/2/2018).
Dalam kondisi hujan deras, Jusri menilai pemakaian lampu utama atau lampu senja saja sudah cukup. selain mempermudah penglihatan sopir ke depan, juga tidak akan mengganggu pengguna jalan yang lain.
karena waktu lampu depan menyala, otomatis lampu belakang ikut menyala yang bisa difungsikan sebagai tanda kendaraan di depan atau belakang, ucap Jusri.
selain mengingatkan akan bahayanya pemakaian lampu hazard disaat hujan, Jusri juga mengingatkan pengendara untuk memperlambat laju kendaraan dan menjaga jarak aman. karena kondisi aspal yang basah dapat mengurangi daya cengkram ban, sehingga berpotensi membuat ban selip.
Sumber : Kompas.com