Jakarta - Salah satu hal yang sangat krusial di kendaraan ialah system pengereman yang berguna untuk memperlambat sampai menghentikan kendaraan. jika hal ini terganggu, kecelakaan yang mengancam jiwa jadi risiko terbesar. untuk itu, sangat diwajibkan untuk Otolovers supaya merawat peranti pengereman. Salah satunya dengan mengganti minyak rem kendaraan tiap dua tahun sekali atau diwaktu jarak tempuh kendaraan sudah 20.000 km.
bisnis Director PT Laris Chandra yang merupakan importir minyak rem STP di Indonesia, Stanley Tjhie, mengemukakan jikalau larutan lain di kendaraan, kalau larutan radiator, tidak sukses mengerjakan fungsinya, kastemer dapat diingatkan lewat lampu penunjuk. Tapi lain pertanyaan kalau ini berjalan bersama minyak rem.
kalau minyak rem gagal menjalankan fungsinya maka keselamatan jiwa sebagai taruhannya. karena kita tidak tahu apakah minyak rem itu masih dapat berkerja dengan maksimal. Oleh sebab itu, penting hukumnya untuk melakukan perawatan system rem," papar Stanley, di area IIMS 2018, JIExpo Kemayoran, Jakarta. Dirinya menambahkan, minyak rem sebaiknya sudah mesti diganti dalam jangka waktu dua tahun. Tapi sebelum waktu tersebut kendaraan sudah menempuh jarak 20.000 km, maka wajib diganti.
"Mana yang lebih dulu sampai saja, waktu atau jaraknya. Biasaya 3% minyak rem sudah bercampur air dan ini tidak baik untuk pengereman," terang Stanley.
"Minyak rem akan menyerap kandungan air dari udara, jadi setiap dua tahun (atau 20.000 km) mesti diganti karena ada kadar air dalam minyak rem akan mengurangi titik didih minyak dan mengganggu pengereman," tambahnya.
beliau juga mengemukakan supaya menggunakan minyak rem sesuai dengan spesifikasi kendaraan, dan lebih baik yang sudah mempunyai kandungan Activgard. Soalnya kandungan tersebut bisa berkerja untuk menjaga dan melindungi seal karet di system rem agar tidak mudah getas sehingga rem menjadi lebih awet. selain itu, tehnologi ini juga mampu melindungi komponen logam dari karat dan korosi yang terdapat di system rem.
Fungsi lainnya untuk melindungi pipa kapiler system rem dari hambatan akibat pembentukan endapan karena oksidasi sehingga melancarkan sirkulasi minyak rem. bahkan dapat mengikat unsur air akibat kelembaban udara di dalam system rem sehingga tidak menyebabkan oksidasi dan menghindari rem blong akibat angin palsu.
kalau bisa gunakan minyak rem sesuai dengan kapasitas kendaraan. misalkan dia harusnya gunakan DOT 4, ya sudah gunakan DOT 4 atau Dot 5.1, jangan gunakan DOT 3. Naik spesifikasi tidak apa, kalau turun jangan. Oh ya, jikalau ingin campur-campur (minyak rem) bisa saja, asalkan jangan dicampur dengan yang DOT 5. lantaran itu minyaknya sangat berbeda dari yang lainnya, tutup Stanley. (ruk/rgr)
Sumber : oto.detik.com