Tidak berbeda dengan mesin bensin, mesin diesel juga mempunyai suhu kerja ideal yang mirip, yakni sekitar 82-92 derajat Celsius.
Panas di mesin diesel sangat diperlukan untuk mempermudah terbakarnya bahan bakar diesel. Namun, bukan berarti mesin diesel tidak dapat terkena gejala overheating. Bila cooling system mengalami kendala, gejala overheating pun dapat terjadi. Cooling system adalah system dengan sirkulasi tertutup.
jadi kecil kemungkinan berkurangnya fluida pada sistem pendinginan mesin. Apabila fluida atau air pada cooling system berkurang, berarti sudah terjadi kebocoran.
Kebocoran pada sistem pendingin mesin diesel sering disebabkan oleh korosi di radiator atau akibat slang dan tutup radiator yang sudah tidak bisa berkerja optimal.
Salah satu sebab munculnya korosi di radiator ialah kelalaian pemilik mobil.
"Pemilik mobil wajib melakukan pengurasan dan pergantian air coolant setiap 6 bulan sekali karena bila jarang dikuras atau diganti airnya bisa menyebabkan korosi dan menimbulkan endapan di dalam radiator," terang Andi, Pemilik bengkel sinar Sakti, Tebet, Jakarta Selatan.
Korosi ini bukan hanya menyerang radiator, tapi bisa juga mengenai water pump yang bertugas mengalirkan cairan pendingin di mesin.
untuk perbaikan atau pergantian water pump bisa menyedot biaya 600-800 ribu rupiah. Untuk slang sistem pendingin, kebocoran terjadi umumnya karena faktor usia. Panas mesin dan pemakaian membuat slang radiator menjadi getas atau retak dan bocor. Biaya perbaikan slang sistem pendingin sekitar 200-500 ribu rupiah.
Sumber : Gridoto.com