Produsen oli selalu mengikuti perkembangan era dan tehnologi dalam membuat pelumas untuk mesin mobil. sebagai contoh, dulu dengan sekarang ini tingkat kekentalan oli sudah berbeda seperti dikutip dari Otomania.
Misalnya saja, mobil produksi 1990-an cocok memanfaatkan oli dengan SAE (Sociaty of Automotive Engineers) 40, sedangkan produk terbaru sudah mesti gunakan pelumas yang lebih encer, seperti OW-10, dan lain sebagainya.
Menurut Executive Coordinator Technical Service Division Astra Daihatsu Motor (ADM), Anjar Rosjadi, di masa mendatang diprediksi tingkat kekentalan oli dapat semakin rendah dari sekarang.
Bisa sampai SAE 9, jadi oli itu memang encer sekali," ujar Anjar belum lama ini di kawasan BSD, Tangerang.
Kondisi seperti itu, lanjut Anjar terjadi sebab tuntutan dari tehnologi. misal, mobil mesti hemat bahan bakar minyak (BBM), menggunakan mesin ringkas, hingga ramah lingkungan.
Jadi mau tak mau, tingkat kekentalannya di rendahkan juga. karena saat ini ini oli encer yang baik melindungi mesin, ketimbang yang kental," tutur Anjar.
Pada umumnya, tingkat kekentalan oli mesin selalu diikuti huruf W (winter/musim dingin) yang berarti penggunaannya sampai 20 derajat celcius. sebagai contoh, SAR 5-W, SAE 10-W atau SAE 20-W.
Jadi, indeks SAE kecil berarti pelumas tersebut semakin encer. Artinya, kemungkinan oli untuk mengeras pada suhu rendah semakin kecil.